Johan Ishak, 7:15 malam, 7 Januari 2013, Kuang
MENJENGUK SENIMAN
Kembara ke Kuang
Hajatnya untuk menjenguk
Keindahan yang dipinjamkan
Kenikmatan yang dikurniakan
Suatu seloka yang berirama
Suatu persepsi ilhamnya manusia
Berderap-derup jantungku dibuatnya
Langsung
Genggam erat kantung di sisi
Entah harus dibeli atau tidak?
Hasil karya khat menarik ini
Takut-takut kalau tidak dihirau
Naya dikebas orang
Eh! Sang Seniman!
Mana tandamu?
Tandaku?
Ahhh! ini bukan taksiran aku
Aku sekadar wakil
Kalau petanda aku
Ni ambil gigi busuk
Jangan kau ingat gigi yang kuat,
... tidak ada ulat gah yang bertempat
Kembara ke Kuang
Hajatnya untuk membeli
Karya indah lukisan si wakil
Gurindam seekor ulat pulak yang menjelma
Gurindam seekor ulat?
Ya! gurindam gigi busuk
Hmmm, Sang Seniman
Simpan saja ulat tu dulu
Esok-esok,
...bila ulat dah jadi rama-rama,
...barulah aku beli
MENJENGUK SENIMAN
Monday, January 7, 2013
at
9:28 PM
| Posted by
Johan
Posted In Computer Graphics, Poem (Malay) | |
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments