www.buanaseni.blogspot.com
Johan Ishak, 2:40 ptg, 26 September 1997, Perth Australia
TIGA PURNAMA YANG DINGIN
Menjejak babak-babak kehidupan
Yang sering berlalu
Bagaikan bayu yang meniup dedaunan kuning
Manusia di sana sini sibuk mencatat sejarah
Hanya untuk membiarkan purnama berlalu
Tapi kita beristirahat
Bercekak pinggang berminum kopi
Mengelamun jauh tanpa peduli
Kita senang tapi kita resah
Kita duduk dan kita berdiri
Semuanya sama
Dan semuanya monoton
Di sudut hati manusia berbisik
Bertanyakan erti hidup ini
Di sudut minda kita berumus
Menjawab seribu persoalan hidup
Lucu, memang lucu
Manusia sering keliru
Kalau di benua sana orang berperang
Kita di sini tak senang
Kalau di benua sana orang aman
Kita di sini masih tak senang
Ayuh kawan
Marilah kita alami
Hari-hari yang berlalu
Yang mungkin membawa tuah dan rezeki
Atau yang mungkin tak bererti
Ayuh kawan, mari bergembira
Kerana kesedihan pasti datang
Menunggu waktunya
Mungkin selepas hari hari ini berlalu
Selamat manusia
TIGA PURNAMA YANG DINGIN
Saturday, October 17, 2009
at
1:53 AM
| Posted by
Johan
Posted In Poem (Malay) | |
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments